Jumat, 27 Mei 2016

Perkerasan Jalan - Beton

Kali ini yang saya bahas untuk melanjutkan post sebelumnya tentang perkerasan jalan (aspal) adalah Beton


Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan.
Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban ke bidang tanah dasra yang cukup luas sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.
Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perencanaan tebal perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri. Adanya beragam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil terhadap kapasitas struktural perkerasannya.
Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa pertimbangan, yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap sistem drainasi, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah dasar dan untuk menyediakan lantai kerja (working platform) untuk pekerjaan konstruksi.
 Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasi bawah adalah :
·         Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen.
·         Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub-grade reaction = k), menjadi modulus reaksi gabungan (modulus of composite reaction).
·         Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton.
·         Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa konstruksi.
·         Menghindari terjadinya pumping, yaitu keluarnya butir-butiran halus tanah bersama air pada daerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat lendutan atau gerakan vertikal plat beton karena beban lalu lintas, setelah adanya air bebas terakumulasi di bawah pelat.

Kelebihan Jalan Beton
·         Dapat menahan beban kendaraan yang berat
·         Tahan terhadap genangan air dan banjir
·         Biaya perawatan lebih murah dibanding jalan aspal
·         Dapat digunakan pada struktur tanah lemah tanpa perbaikan struktur tanahnya terlebih dahulu
·         Pengadaan material lebih mudah didapat

Kekurangan jalan beton
·         Kualitas jalan beton sangat bergantung pada proses pelaksanaannya misal pengeringan yang terlalu cepat dapat menimbulkan keretakan jalan, untuk mengatasi hal ini dapat menambahkan zat kimia pada campuran beton atau dengan menutup beton pasca pengecoran dengan kain basah untuk memperlambat proses pengeringan
·         Untuk penggunaan pada jalan rayadengan kapasitas berat kendaraan yang tinggi, maka biaya konstruksi jalan beton lebih mahal dibanding jalan aspal, namun lebih murah pada masa perawatan.
·         Kehalusan dan gelombang jalan sangat ditentukan pada saat proses pengecoran sehingga diperlukan pengawasan yang ketat.
·         Proses perbaikan jalan dengan cara menumpang pada konstruksi jalan beton yang lama, sehingga menaikan ketinggian elevasi jalan, sehingga terkadang elevasi jalan lebih tinggi dibanding rumah di sampingnya.
·         Warna beton membuat suasana jalan menjadi keras dan gersang shingga menimbulkan efek kehati-hatian bagi pengendara di atasnya.


Source: muse-enterprise.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar