Kali ini yang saya bahas untuk melanjutkan post sebelumnya tentang perkerasan jalan (aspal) adalah
Beton
Perkerasan jalan
beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat
(slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa
juga tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku,
plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan
masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis
permukaan.
Perkerasan
beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan
mendistribusikan beban ke bidang tanah dasra yang cukup luas sehingga
bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat
beton sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan
perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan
lapis permukaan.
Karena
yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang
menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perencanaan
tebal perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri. Adanya
beragam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh
kecil terhadap kapasitas struktural perkerasannya.
Lapis
pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa
pertimbangan, yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping,
kendali terhadap sistem drainasi, kendali terhadap kembang-susut yang
terjadi pada tanah dasar dan untuk menyediakan lantai kerja (working
platform) untuk pekerjaan konstruksi.
Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasi bawah adalah :
· Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen.
· Menaikkan
harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub-grade reaction = k),
menjadi modulus reaksi gabungan (modulus of composite reaction).
· Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton.
· Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa konstruksi.
· Menghindari
terjadinya pumping, yaitu keluarnya butir-butiran halus tanah bersama
air pada daerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir perkerasan,
akibat lendutan atau gerakan vertikal plat beton karena beban lalu
lintas, setelah adanya air bebas terakumulasi di bawah pelat.
Kelebihan Jalan Beton
· Dapat menahan beban kendaraan yang berat
· Tahan terhadap genangan air dan banjir
· Biaya perawatan lebih murah dibanding jalan aspal
· Dapat digunakan pada struktur tanah lemah tanpa perbaikan struktur tanahnya terlebih dahulu
· Pengadaan material lebih mudah didapat
Kekurangan jalan beton
· Kualitas
jalan beton sangat bergantung pada proses pelaksanaannya misal
pengeringan yang terlalu cepat dapat menimbulkan keretakan jalan, untuk
mengatasi hal ini dapat menambahkan zat kimia pada campuran beton atau
dengan menutup beton pasca pengecoran dengan kain basah untuk
memperlambat proses pengeringan
· Untuk
penggunaan pada jalan rayadengan kapasitas berat kendaraan yang tinggi,
maka biaya konstruksi jalan beton lebih mahal dibanding jalan aspal,
namun lebih murah pada masa perawatan.
· Kehalusan dan gelombang jalan sangat ditentukan pada saat proses pengecoran sehingga diperlukan pengawasan yang ketat.
· Proses
perbaikan jalan dengan cara menumpang pada konstruksi jalan beton yang
lama, sehingga menaikan ketinggian elevasi jalan, sehingga terkadang
elevasi jalan lebih tinggi dibanding rumah di sampingnya.
· Warna beton membuat suasana jalan menjadi keras dan gersang shingga menimbulkan efek kehati-hatian bagi pengendara di atasnya.
Source: muse-enterprise.blogspot.co.id